Pendekatan
psikoneuroimunologi adalah kerangka berpikir yang didasrkan pada beberapa
variable yang berorientasi pada komplementasi antara perilaku, system saraf
pusat, system neurohormonal, dan ketahanan tubuh.
Shalat
tahajud yang dijalankan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan yang dilakukan
secara kontinu dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan
mengefektifkan coping. Coping adalah
upaya kognitif maupun perubahan sikap untuk mengatasi dan mengendalikan kondisi
yang dimiliki stressor (rangsang emosional).
Susunan saraf pusat mempunyai fungsi
untuk mentransmisikan informasi neurologi menjadi respon biologis dan
fisiologis melalui hormone, neuropeptida, neurotransmitter, HPA, dan system
saraf otonom. Susunan tersebut terbukti merupakan alur yang sangat berperan
dalam reaksi emosional, optimistis dan stress, dan berhubungan dengan respon
imun. Respon biologis dipengaruhi oleh coping karena bila coping berhasil,
stressor bukan lagi menjadi stressor yang menimbulkan reaksi stress, melainkan
menjadi stimuli untuk berprestasi. Hal inilah yang menerangkan bagaimana proses
coping dapat menyebabkan perubahan atau perbaikan pada ketahanan tubuh
imunologik.
Stimulasi HPA |
Berbagai penelitian yang telah
dilakukan oleh ilmuan membuktikan bahwa respon imunologik tubuh adalah proses
klomplek tetapi terbukti bahwa respon ini tidak terjadi akibat adanya imunogen
saja, tetapi dapat dibangkitkan pula oleh mediator biokimia, yaitu hormone
neuropeptida, neurotransmitter, dan sitokin. Kenyataan ini beralasan karena
system imun merupakan bagian dari fungsi integral tubuh yang harusnya
berinteraksi dengan system tubuh lain dalam mempertahankan homoistatis dengan
mediator biokimia untuk berkomunikasi.
Jadi dengan melaksanakan sholat
tahajud secara iklas dan istiqomah maka dengan sendirinya ketahanan tubuh kita
akan meningkat. Ini diketahui dengan naik turunnya sekresi kortisol yang
dihasilkan tubuh untuk melihat perubahan respon ketahanan tubuh para pengamal
shalat tahajud, sedangkan keberhasilan pembuktian teori ini disandarkan pada
ikhlas dan tidaknya niat melakukan tahajud. Sehingga meningkatnya imun tubuh
berfungsi untuk mencegah masuknya penyakit sedangkan bila system imun kita
sudah terserang penyakit maka shalat tahajud ini dapat digunakan untuk terapi
yang berfungsi meningkatkan ketahanan imunologik untuk membangkitkan kekuatan
imun membunuh patogen yang telah menginfeksi tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar