Sungguh tak ada niatan dariku mengungkapkan perbedaan tentang yang aku rasakan padanya. Tapi hal yang kusimpan ini mungkin memang sudah waktunya dia tahu. Ya malam itu, malam dimana menjadi puncak kegelisahanku karena perubahan tingkahnya kepadaku. Malam setelah sore harinya aku bertanya terus-menerus kepadanya melalui pesan elektronik tentang apa yang sedang mengganggu pikiranku, diapun mengungkapkan satu persatu tentang perasaanya, sifatnya berubah karena ketidaknyamanannya di dekatku. Dia takut telah berbuat salah kepadaku, bahkan karena kebaikanya kepadaku dia rela menahan rasa ingin tahunya itu kepadaku. Ya benar rasa ingin tahu tentang perubahan yang terjadi dalam diriku.
Tuhan kami merasakan rasa yang
sama, ternyata diapun merasa bahwa aku telah berubah, sama seperti yang
kurasakan padanya. Dia rasakan aku telah berbeda dari aku yang dulu, dia katakan
padaku bahwa dia tak mengenal lagi aku yang dulu sungguh membuat hatiku sangat
miris. Sungguh aku amat merasa bersalah karena membuatnya merasa begitu. Andai
dia tahu bahwa aku tak bermaksud dingin kepadanya, namun hanya tak ingin jika yang
kukatakan nanti akan melukai hatinya. Dan cara inilah yang aku bisa lakukan
untuk menjaga perasaanya.
Entah kenapa jadi terbolak-balik
begini perasaan kami. Kurasakan jarak kami semakin jauh denganya, jauh sekali. Namun
aku yakin harapan kami untuk saling menjaga layaknya keluarga akan menjadi erat
kembali seiring dengan berjalanya waktu. Dan satu kata yang masih kuingat
darinya untuk tetap menatap kehidupan yang ada di depan kita, intinya ya
dijalani saja. Dan satu hal yang bisa kuucapkan hanya rasa maaf dan terima
kasih yang mendalam untuk semua yang telah dia lakukan #dw.
ciee, sopo wi? ehem
BalasHapus